No | No. Induk | Nama Siswa | Kelas | Kanvas | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|
1
| Shasa Tri Andika H |
5
| |||
2
| Dhea Nindy Praditya |
5
| |||
3
| Nurika Aurilya H |
5
| |||
4
| Viona Galuh |
5
| |||
5
| Kresia Tambunan |
5
| |||
6
| Nur Fadia Yulia |
4
| |||
7
| Sanggar Ayu Waskita |
4
| |||
8
| Novira Rahmatanisa P |
3
| |||
9
| Dina Oktavia Trisnowati |
3
| |||
10
| Khusnul Khuluf |
3
| |||
11
| Muh. Taufik Nur H |
3
| |||
12
| Lenita Rahmadani |
3
| |||
13
| Anastasya Kusuma Dewi |
3
| |||
14
| Deef Felly Yustezio A |
2
| |||
15
| Putri Massitta |
2
| |||
16
| Fadlan Fitroh Awwalin |
2
| |||
Blog ini tempat Posting, kreativitas dan kegiatan Anak-anak SDN Gunung Anyar Tambak 628, Kota Surabaya Propinsi Jawa Timur - Indonesia.
Laman
Selamat Datang di Blog SDN Gunung Anyar Tambak 628.Untuk anak-anak SDN GAT 628. Siapa saja boleh posting hasil Karya sendiri, hubungi Bapak Ali, mau posting Puisi, mau posting Photo kegiatan sekolah, Ayooo....posting bersama. |
Parade Senja di Gedung Grahadi 2015, Surabaya JATIM.
Minggu, 21 Oktober 2012
Anak berbakat khusus Seni Lukis tahun 2012
Anak berbakat khusus seni lukis
Rabu, 19 September 2012
Pendidikan bagi Anak Berbakat dan Kreatif
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa :
“Anak berbakat adalah anak yang memiliki kecerdasan atau kelebihan yang luar biasa jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya”. Hal ini merupakan berita yang menggembirakan bagi warga negara yang memiliki bakat khusus dan tingkat kecerdasan yang istimewa untuk mendapat pelayanan pendidikan sebaik-baiknya
1. Definisi Anak berbakat.
Anak berbakat adalah mereka yang memiliki kemampuan-kemampuan yang unggul dan mampu memberikan prestasi yang tinggi. Anak berbakat memerlukan pelayanan pendidikan khusus untuk membantu mereka mencapai prestasi sesuai dengan bakat-bakat mereka yang unggul. Bakat (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
Berbeda dengan bakat, “kemampuan” merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan (performance) dapat dilakukan sekarang. Sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan dimasa yang akan datang. Bakat dan kemampuan menentukan prestasi seseorang. Jadi prestasi itulah yang merupakan perwujudan dari bakat dan kemampuan.
2. Ciri-Ciri Anak berbakat.
Ciri-ciri anak berbakat menurut Martinson (1974) adalah sebagai berikut :
3. Anak-anak berbakat biasanya ditandai pula dengan :
4. Tanda-tanda Umum Anak Berbakat.
Sejak usia dini sudah dapat dilihat kemungkinan ada atau tidaknya bakat tertentu dari anak. Sebagai contoh, “anak yang baru berumur dua tahun tetapi lebih suka memilih alat-alat mainan untuk anak berumur 6-7 tahun atau anak usia tiga tahun tetapi sudah mampu membaca buku-buku yang diperuntukkan bagi anak usia 7-8 tahun. Mereka akan sangat senang jika mendapat pelayanan seperti yang mereka harapkan.
Anak yang memiliki bakat istimewa sering kali memiliki tahap perkembangan yang tidak serentak. Ia dapat hidup dalam berbagai usia perkembangan, misalnya : anak berusia tiga tahun, jika sedang bermain ia terlihat seperti anak seusianya, tetapi jika sedang membaca ia menampilkan sikap seperti anak berusia 10 tahun, jika mengerjakan soal matematika ia seperti anak berusia 12 tahun, dan jika berbicara seperti anak berusia lima tahun.
Yang perlu dipahami adalah bahwa anak berbakat umumnya tidak hanya belajar lebih cepat, tetapi juga sering menggunakan cara yang berbeda dari teman-teman seusianya. Hal ini tidak jarang membuat guru di sekolah mengalami kewalahan, bahkan sering merasa terganggu dengan anak-anak seperti itu. Di samping itu anak berbakat istimewa biasanya memiliki kemampuan menerima informasi dalam jumlah yang besar sekaligus. Jika ia hanya mendapat sedikit informasi maka ia akan cepat menjadi "kehausan" akan informasi.
Di kelas Taman Kanak-Kanak atau Sekolah Dasar, anak-anak berbakat sering tidak menunjukkan prestasi yang menonjol. Sebaliknya justru menunjukkan perilaku yang kurang menyenangkan misalnya ; tulisannya tidak teratur, mudah bosan dengan cara guru mengajar, terlalu cepat menyelesaikan tugas tetapi kurang teliti, dan sebagainya. Yang menjadi minat dan perhatiannya kadang-kadang justru hal-hal yang tidak diajarkan di kelas. Tulisan anak berbakat sering kurang teratur karena ada perbedaan perkembangan antara perkembangan kognitif (pemahaman, pikiran) dan perkembangan motorik, dalam hal ini gerakan tangan dan jari untuk menulis. Perkembangan pikirannya jauh lebih cepat daripada perkembangan motoriknya. Demikian juga seringkali ada perbedaan antara perkembangan kognitif dan perkembangan bahasanya, sehingga dia menjadi berbicara agak gagap karena pikirannya lebih cepat daripada alat-alat bicara di mulutnya. Tapi itu tidak terjadi pada semua anak berbakat, hanya beberapa dari mereka saja.
5. Tujuan dari pendidikan anak berbakat.
Tujuan pendidikan anak berbakat adalah agar mereka menguasai sistem konseptual yang penting sesuai dengan kemampuannya, memiliki keterampilan yang menjadikannya mandiri dan kreatif, serta mengembangkan kesenangan dan kegairahan belajar untuk berprestasi.
6. Kebutuhan dan Pelayanan bagi Anak Berbakat.
Kebutuhan pendidikan anak berbakat ditinjau dari kepentingan anak berbakat itu sendiri, yaitu yang berhubungan dengan pengembangan potensinya yang hebat. Untuk mewujudkan potensi yang hebat itu, anak berbakat membutuhkan peluang untuk mencapai aktualisasi potensi yang dimilikinya melalui penggunaan fungsi otak, peluang untuk berinteraksi, dan pengembangan kreativitas dan motivasi internal untuk belajar berprestasi. Dari segi kepentingan masyarakat, anak berbakat membutuhkan kepedulian, pengakomodasian, perwujudan lingkungan yang kaya dengan pengalaman, dan kesempatan anak berbakat untuk berlatih secara nyata.
Selanjutnya dalam menentukan jenis layanan bagi anak berbakat perlu memperhatikan beberapa komponen. Komponen persiapan penentunan jenis layanan seperti, mengidentifikasi anak berbakat merupakan hal yang tidak mudah, karena banyak anak berbakat yang tidak menampakkan keberbakatannya dan tidak dipupuk. Untuk mengidentifikasi anak berbakat perlu menentukan alasan atau sebab mencari mereka sehingga dapat menentukan alat indentifikasi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Misalnya ; jika memilih kelompok Matematika, maka pendekatannya harus mengarah pada penelusuran bakat matematika.
Selanjutnya komponen alternatif implementasi layanan meliputi ; ciri khas layanan, strategi pembelajaran dan evaluasi. Hal-hal yang diperhatikan dalam ciri khas layanan adalah adaptasi lingkungan belajar seperti usaha pengorganisasian tempat belajar (sekolah unggulan, kelas khusus, guru konsultan, ruang sumber, dll). Selain itu ada adaptasi program seperti, usaha pengayaan, percepatan, pencanggihan, dan pembaharuan program, serta modifikasi kurikulum (kurikulum plus, dan berdiferensiasi).
Berkaitan dengan strategi pembelajaran bahwa strtategi pembelajaran yang dipilih harus dapat mengembangkan kemampuan intetelektual dan non intelektual serta dapat mendorong cara belajar anak berbakat. Karena itu anak berbakat membutuhkan model layanan khusus seperti bidang kognitif-afektif, moral, nilai, kreativitas, dan bidang-bidang khusus. Evaluasi pembelajaran anak berbakat menekankan pada pengukuran dengan acuan kriteria dan pengukuran acuan norma.
Pemberian program khusus untuk pendidikan anak berbakat ini dibuat karena anak-anak berbakat mempunyai kebutuhan pendidikan khusus. Anak-anak ini telah menguasai banyak konsep ketika mereka ditempatkan di satu kelas tertentu, sehingga sebagian besar waktu sekolah mereka akan terbuang percuma. Mereka mempunyai kebutuhan yang sama dengan siswa-siswa lainnya yaitu, kesempatan yang konsisten untuk belajar bahan baru dan untuk mengembangkan perilaku yang memungkinkan mereka mengatasi tantangan dan perjuangan dalam belajar sesuatu yang baru.
Akan sangat sulit bagi anak-anak berbakat ini memenuhi kebutuhan tersebut bila mereka ditempatkan dalam kelas yang heterogen (Winebrenner & Devlin, 1996). Anak berbakat adalah anak yang memiliki kemampuan dan minat yang berbeda dari kebanyakan anak-anak sebayanya, maka agak sulit jika anak berbakat dimasukkan pada sekolah tradisional, bercampur dengan anak-anak lainnya.
Di kelas-kelas seperti itu anak-anak berbakat akan mendapatkan dua kerugian yaitu :
7. Beberapa pelayanan yang dapat diberikan pada anak berbakat adalah :
Kemampuan dasar atau bakat yang luar biasa yang dimiliki seorang anak memerlukan serangkaian perangsangan (stimulasi) yang sistematis, terencana dan terjadwal agar apa yang dimiliki, menjadi actual dan berfungsi sebaik-baiknya. Membiarkan seorang anak berkembang sesuai dengan azas kematangan saja akan menyebabkan perkembangan menjadi tidak sempurna dan bakat-bakat yang luar biasa yang sebenarnya mempunyai potensi untuk bisa diperkembangkan menjadi tidak berfungsi.
Tanpa pendidikan khusus yang meliputi pengasuhan yang baik, pembinaan yang terencana dan perangsangan yang tepat, mustahil seorang anak akan bisa begitu saja mengembangkan bakat-bakatnya yang baik dan mencapai prestasi yang luar biasa. Tanpa pendidikan khusus, bakat-bakat yang dimiliki akan terpendam (latent) atau hanya muncul begitu saja dan tidak berfungsi optimal.
8. Faktor yang perlu diperhatikan agar mencapai hasil yang diharapkan yakni :
Isi dan cara pelaksanaan yang disesuaikan dengan keadaan anak (child centered). Kurikulum pada pendidikan khusus tidak terlepas dari kurikulum dasar yang diberikan untuk anak lain. Kurikulum khusus diarahkan agar perangsangan-perangsangan yang diberikan mempunyai pengaruh untuk menambah atau memperkaya program dan tidak semata-mata untuk mempercepat berfungsinya sesuatu bakat luar biasa yang dimiliki.
Isi kurikulum harus mengarah pada perkembangan kemampuan anak yang berorientasi inovatif dan tidak reproduktif serta berorientasi untuk mencapai sesuatu yang tidak hanya sekedar memunculkan apa yang dimiliki tanpa dilatih menjadi kreatif. Hal lain yang penting adalah tersedianya faktor lingkungan yang berfungsi menunjang. Tujuan institusional dan instruksional serta isi kurikulum yang disusun secara khusus bagi anak berbakat membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai.
Guru yang melaksanakan tugas-tugas kurikuler yang telah digariskan mempunyai peranan yang penting agar apa yang akan diajarkan bisa merangsang perkembangan seluruh potensi yang dimiliki serta berhasil melatih setiap aspek yang berkembang memperlihatkan fungsi-fungsi kreatif dan produktif.
9. Mengenai pelaksanaan pendidikan khusus untuk anak berbakat pada umumnya dikelompokkan dalam tiga bentuk :
Selain bentuk-bentuk pembinaan tersebut di atas, ada pula cara-cara pembinaan yang lebih bersifat informal, misalnya dengan pemberian kesempatan meninjau lembaga-lembaga penelitian-pengembangan yang relevan, atau pengadaan perlombaan-perlombaan.
10. Penyiapan Guru Untuk Anak Berbakat.
Kualifikasi guru untuk anak berbakat dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
11. Implikasi bagi guru anak berbakat disimpulkan oleh Barbie dan Renzulli (1975) sebagai berikut :
Orang tua yang bijaksana dapat membedakan antara memberi perhatian terlalu banyak atau terlalu sedikit, antara memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan bakat dan minatnya dan memberi tekanan untuk berprestasi semaksimal mungkin.
Ada beberapa hal yang memudahkan orang tua agar lebih mantap dalam menghadapi dan membina anak berbakat (Ginsberg dan Harrison, 1977 & Vernon, 1977) diantaranya adalah :
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama keluarga (orang tua), sekolah dan masyarakat. Keluarga dan sekolah dapat bersama-sama mengusahakan pelayanan pendidikan bagi anak berbakat, misalnya dalam memandu dan memupuk minat anak. Tokoh-tokoh dalam masyarakat dapat menjadi “tutor” untuk anak berbakat yang mempunyai minat yang sama.
13. Pergaulan Anak Berbakat.
Anak berbakat akan lebih suka bergaul dengan anak-anak yang lebih tua dari segi usia, khususnya mereka yang memiliki keunggulan dalam bidang yang diminati. Misalnya saja ada anak kelas II Sekolah Dasar yang sangat suka bermain catur dengan orang-orang dewasa, karena jika ia bermain dengan teman sebayanya rasanya kurang berimbang. Dalam hal ini para orang tua dan guru harus memakluminya dan membiarkannya sejauh itu tidak merugikan perkembangan yang lain.
Di dalam keluarga, orangtua mencarikan teman yang cocok bagi anak-anak berbakat sehingga ia tidak merasa kesepian dalam hidupnya. Jika ia tidak mendapat teman yang cocok, maka tidak jarang orang tua dan keluarga, menjadi teman pergaulan mereka. Umumnya anak berbakat lebih suka bertanya jawab hal-hal yang mendalam daripada hal-hal yang kecil dan remeh. Kesanggupan orang tua dan keluarga untuk bergaul dengan anak berbakat akan sangat membantu perkembangan dirinya.
14. Faktor-faktor yang mempengaruhi terwujudnya bakat seseorang.
Banyak faktor-faktor yang menentukan sejauh mana bakat seseorang dapat terwujud.
15. Pelayanan Anak Berbakat Intelektual di Masa yang Akan Datang.
Menurut Sidi (2004), model layanan pendidikan lain perlu dikembangkan oleh pemerintah guna memfasilitasi berbagai macam bidang keberbakatan, seperti :
16. Tantangan Pelayanan Pendidikan Anak Berbakat di Masa Depan.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan sebagai tantangan pelayanan pendidikan anak berbakat di masa depan (Sidi, 2004) antara lain adalah :
17. Strategi Pengembangan di Masa yang Akan Datang.
Strategi pengembangan pelayanan pendidikan anak berbakat (Sidi, 2004) meliputi hal-hal berikut :
DAFTAR PUSTAKA :
Sumber : Wahid Suharmawan http://konselorindonesia.blogspot.com/
|
Senin, 13 Agustus 2012
Tamu Mahasiswa Mancanegara
Mahasiswa dan Mahasiswi mancanegara dari Amerika, Jepang, Finlandia dan Singapura berkunjung di Sekolah SDN GAT 628, bersama sama dengan Mahasiswa dan Mahasiswi Universitas Airlangga Surabaya.
Anak-anak sangat senang sekali melihat orang asing berkunjung, banyak diantaranya yang belum pernah lihat bule sehingga jadi tontonan anak-anak waktu pertama kali datang.
Asiknya anak-anak hampir semua minta tanda tangan tamu Kita yang dari Mancanegara maupun dari Universitas Airlangga.
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 | 8 |
9 |
10 |
Label:
Tamu Mahasiswa Mancanegara
Sabtu, 07 Juli 2012
Acara perpisahan kls-6, th 2012
Photografer : Mada Murgito & Agus Krimbat
Kelas-6 Lulusan 2012 dan Bapak Ibu Guru
di dalam lokasi WBL |
Ibu-Ibu Guru yang Cantik urutan dari kiri,
Bu Umi, Bu Emi, Bu Utari, Bu Ninik |
Berfoto dipantai
|
Kolam Renang yuu.....uk renang
|
Asyee...ek !
|
Minum nihhh....Ayu, Neti, Jasmin
|
Haahaha.......Asik nih akan main putaran
|
Main Bandulan nih....wuswus..wuuussss.
|
Heeeeeeem.......!
|
Empat Peragawati GAT eksen
|
Label:
Rekreasi / WBL-Lamongan
Selasa, 10 April 2012
Ujian akhir Melukis cat Acyilik model bunga Ephorbia yang sedang berbunga.
No | No. Induk | Nama Siswa | Kelas | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | 299 | Siti Putri Ima Solika | 6 | Mendapat nilai terbaik dan dinyatakan Lukisan terbaik |
2 | 264 | Amelinda Putri Andini | 6 | Nilai urutan ke-2 |
3 | 270 | Ayu Agustin Setyari | 6 | Nilai urutan ke-3 |
Tim Lomba Mendongeng Bahasa Jawa, tgl. 29 Maret 2012
Mendongeng Bahasa Jawa, dongeng Mbok Totok Kerot
Juara kedua tingkat kecamatan
|
|
No | No. Induk | Nama Siswa | Kelas | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1
| Fiqri Aulia Prasanti |
5
| Pendongeng | |
2
| Razak Alkausar |
3
| Pendengar dongeng | |
3
| Viona Galuh |
4
| Pendengar dongeng | |
4
| Endri Wiji Ningrum |
5
| Pendengar dongeng | |
5
| William Felix DS |
2
| Pendengar dongeng | |
6
| Brilliyan Adam Oktavian |
3
| Pendengar dongeng | |
7
| M. Farhan Pradana S |
3
| Pendengar dongeng | |
8
| Rizky Salma Al Faisi |
2
| Pendengar dongeng | |
=
| = | = |
=
| = |
9
| Bapak Sriyanto |
Guru
| Pelatih dan pembimbing | |
10
| Bapak Moch. Nachli |
Guru
| Musik pengiring dongeng. | |
11
| Bapak Mada Murgito |
Guru
| Musik pengiring dongeng. |
Tim Lomba Pidato Bahasa Jawa, pada tgl. 29 Maret 2012.
Bersama Tim dipercaya untuk mewakili Kecamatan untuk Lomba tingkat Kota.
|
|
No | No. Induk | Nama Siswa | Kelas | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1
| Ananda Rika Satria |
5
| Pidato Bahasa Jawa. | |
2
| Anneliese Navida |
3
| Penyemangat / Pedengar Pidato. | |
3
| Aprilia Khoirun Nisa |
3
| Pedengar Pidato | |
4
| Mutiara Yudiansyah Putri |
3
| Pedengar Pidato | |
5
| Salma Nurzahra Nanda F |
3
| Pedengar Pidato | |
6
| Angela Lorenza |
2
| Pedengar Pidato | |
7
| Fransisca Melani Putri A |
5
| Pedengar Pidato | |
8
| Mega Setyowati |
5
| Pedengar Pidato | |
=
| = | = |
=
| = |
9
| Bapak Sriyanto |
Guru
| Pembimbing dan pelatih. | |
10
| Bapak Moch. Nachli |
Guru
| Musik Pengiring. | |
11
| Bapak Mada Murgito |
Guru
| Musik Pengiring. |
Senin, 30 Januari 2012
Anak anak berbakat seni lukis kelas-4 dan 5
No |
No. Induk
| Nama Siswa | Kelas | Kanvas | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|
1
|
330
|
Dewi Susanti
|
Lima
|
40cm x 56.4cm
| |
Lima
| |||||
2
|
354
|
Safira Apriliana
|
Lima
|
40cm x 56.4cm
| |
3
|
343
|
Lovina Yustesia Ananda
|
Lima
|
40cm x 56.4cm
| |
4
|
411
|
Putri Alfa Mei R.L
|
Lima
|
40cm x 56.4cm
| |
5
|
475
|
Tessalonika Anastasya A.G
|
Lima
|
40cm x 56.4cm
| |
6
|
377
|
Dea Nindy Pradika
|
Empat
|
28cm x 40cm
| |
7
|
379
|
Putri Nadya Maulidina
|
Empat
|
Persiapan
| |
Empat
| |||||
8
|
482
|
Viona Galuh Pramerwari
|
Empat
|
28cm x 40cm
| |
9
|
Kresia Tambunan
|
Empat
|
Persiapan
|
Anak anak berbakat seni lukis kelas 2 dan 3
No |
No. Induk
| Nama Siswa | Kelas | Kanvas | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|
10
|
442
|
Hilda Michelie Mizafrie
|
Tiga
|
Persiapan
| |
11
|
453
|
Nur Fadia Yulia
|
Tiga
|
40cm x 56.4cm
| |
12
|
459
|
Sanggar Ayu Waskita
|
Tiga
|
40cm x 56.4cm
| |
13
|
465
|
Azzita Arly Kinanti
|
Tiga
|
40cm x 56.4cm
| |
14
|
Titis Ayu Nia
|
Tiga
| Persiapan | ||
15
|
501
|
Muh. Taufiq Nur H
|
Dua
|
28cm x 40cm
| |
16
|
505
|
Novira Rahmatanisa P
|
Dua
|
40cm x 56.4cm
|
Minggu, 29 Januari 2012
Keunikan dan Karakteristik anak Berbakat Akademik.
Untuk mendapatkan pengetahuan kita sering berteori setidaknya dengan teori yang sudah ada itu kita dapat mengetahui lebih cepat. Sebenarnya kita harus kreatif dan jeli untuk mengetahui hal yang sebenarnya. Dari teori orang-orang yang sudah menyelidiki beberapa hal bisa berbeda dari kenyataan. Karakter Anak berbakat banyak ragamnya, ada yang memang komitmen dengan tugas yang diberikan, ada yang energi yang dimiliki seperti tidak pernah susut selama menjalankan tugas yang diberikan, di balik itu ada yang malas, ada yang semaunya sendiri, ada yang manja dll. Untuk berbakat khusus yaitu seni lukis, Anak berbakat dalam bidang ini bertingkat kemampuan dan beragam karakternya bahkan ada yang termasuk berkemampuan unik. Misalnya untuk penggunaan kuas cara yang diberikan dengan dasar penggunaan yang sederhana, untuk menghadapi bentuk-bentuk yang lebih rumit bisa menggunakan kuas dengan cara yang baik, walau belum diberi tahu cara-cara tersebut, Anak berbakat dalam kemampuan khusus ini Saya amati ternyata dari naluri anak itu dan bahkan juga berasal dari kecerdasan pikiran bawah sadar anak itu untuk menyelesaikan pekerjaannya sebaik mungkin. Kemampuan Anak berbakat melukis yang sangat unik ini, bahkan ada yang bisa menyelesaikan soal-soal gambar Perspektif dan Proyeksi, yaitu yang mengerjakan Anak duduk di Sekolah Dasar, soal menggambar perspektif dan Proyeksi yang diberikan ini merupakan pelajaran yang diajarkan diSekolah Lanjutan Atas. Bila dikaitkan dengan definisi Renzulli, maka karakteristik Anak Berbakat, di antaranya sebagai berikut : 1. Menunjukkan kemampuan di atas rata-rata, terutama di bidang. a. Kemampuan Umum
b. Kemampuan Khusus:
3. Menunjukkan kreativitas yang tinggi, yang diindikasikan dengan :
Rincian diatas merupakan rincian Renzuli dengan definisinya pada pandangannya yang positif terhadap Anak berbakat, akan tetapi Little, K. (2003), dalam dalam hal ini memberikan rincian yang lebih dan perlu diperhatikan yaitu dibalik hal yang positif ada juga faktor-faktor yang negatif, pada Tabel 1. |
KARAKTERISTIK AB DAN KONSEKUENSI PERILAKUNYA
No | KARAKTERISTIK | Perilaku Positif | Perilaku Negatif |
---|---|---|---|
01 | Belajar dengan cepat dan mudah | Mengingat dan menguasai fakta-fakta dasar secara cepat | Mudah bosan, suka mengganggu anak lain |
02 | Membaca secara intensif | Membaca banyak buku dan menggunakan perpustakaan sendiri | Menolak tanggung jawab orang lain |
03 | Perbendaharaan kata sangat maju | Mengkomunikasikan ide-idenya baik sekali | Menimbulkan kemarahan |
04 | Tetap menjaga banyak informasi | Siap mengingat dan merespon | Memonopoli diskusi |
05 | Rentang perhatiannya sangat lama | Komitmen tinggi terhadap tugas atau proyek | Bertahan dengan kegiatan rutin kelas, tidak suka diganggu |
06 | Memiliki keingintahuan yang tinggi, punya banyak minat | Suka bertanya, dan puas dengan ide-ideanya | Terus gampang marah |
07 | Bekerja mandiri | Menciptakan dan menemukan di luar tugas yang diberikan | Menolak kerja dengan orang lain |
08 | Cermat dan jeli dalam mengamati sesuatu | Mengenal masalah | Mengoreksi orang dewasa secara kurang sopan |
09 | Memiliki rasa humor | Mampu mentertawakan dirinya sendiri | Membuat joke yang kejam atau trick terhadap orang lain |
10 | Memahami dan mengenal hubungan | Mampu memecahkan problem-problem sosial | Melakukan intervensi orang lain |
11 | Prestasi akademik tingi | Mengerjakan tugas sekolah dengan baik | Sombong, tidak sabar terhadap yang lain. |
12 | Lancar dalam ekspresi verbal | Kuat di bidang verbal dan angka-angka; mengarahkan teman sebaya dengan cara-cara positif | Mengarahkan teman sebaya dengan cara-cara negatif |
13 | Individualistik | Memiliki teman sedikit; memiliki rasa keunikan sendiri | Bertahan terhadap apa yang diyakini |
14 | Memiliki dorongan diri yang kuat | Menghendaki arah dan bantuan guru yang minimal | Agresif dan menantang orang lain. |
Berdasarkan karakteristik ABA (Anak Bakat Akademi), perilaku positif dan negatifnya, maka selanjutnya dapat dikemukakan bahwa memiliki kebutuhan sebagai berikut : 1. Keberbakatan intelektual cenderung membutuhkan, di antaranya :
2. Keberbakatan akademik cenderung menghendaki kesempatan untuk :
Sumber :
|
Master versi Anak SDN Gunung Anyar Tambak-628
Master versi Anak SDN Gunung Anyar Tambak-628 Cerita yang unik pada saat Saya memberi nilai 90 dikelas untuk nilai menggambar di dalam kelas tiga, pada tahun 2011, teman-temannya yang antri untuk mendapat nilai menggambar memberi dukungan kepada temannya Nur Fadia Yulia karena mendapat nilai sembilan yang benar-benar jarang Saya berikan untuk nilai menggambar atau juga sangat jarang Saya berikan untuk melukis dengan cat kecuali yang Saya anggap istimewah baru bisa mendapat nilai 90. Begini ceritanya : "Waahhhh.... ini bagus nilainya sembilan, tapi tidak Saya tulis 90 akan Saya tulis 89", kata Saya. "Lhoo....kenapa Pak...?", Anak-anak serentak pada bertanya kepada Saya. "Tidak enak ah masaaak...setelah angka sembilan kok angka enol...ya yang baik itu setelah angka delapan ya angka sembilan", Saya memberi alasan. "Master Pak, Master, Master, Master", Anak-anak berkata berbarengan. "Yalah kalau begitu yang mendapat angka sembilan tidak Saya tulis sembilan puluh, tapi Saya tulis angka 89 sebagai "angka Master", kata Saya dan langsung menulis angka-89 "Tulis...tulis...tulis...tulis", Anak-anak berkata memberi dukungan lagi. "Lhooo....kan sudah Saya tulis", Saya berkata. "Tulisan-nya, tulisan Master, sama tanda tangan Pak !", anak-anak berkata dan berguman. "Eeeem baiklah ok juga !", Saya berkata dan langsung menulis Master, dan saya tanda tangani. Saya berfikir, unik juga anak-anak ini, biasanya setelah Saya nilai Saya beri paraf anak-anak tidak pernah minta tanda tangan, sekarang ada temannya mendapat nilai sembilan minta ditandatangani. Setelah beberapa bulan, dari ide anak-anak ini Saya mendapat inspirasi untuk menetapkan sebagai tradisi untuk Anak-anak disekolahan, Siapa yang mendapat nilai-89 menjadi "Master" dilingkungan anak-anak SDN Gunung Anyar Tambak-628. Ide ini saya sampaikan kepada Anak-anak dan saat Saya sampaikan Anak-anak menyambut gembira dan rupanya Anak-anak merasa sangat gembira, jika dikelas-nya ada yang pernah mendapat "Nilai Master" rupanya...merupakan kebanggaan tersendiri bagi Anak-anak. Di bawah ini merupakan daftar nilai Anak-anak yang pernah mencapai nilai 90 dilingkungan SDN GAT-628 mendapat "nilai Master" atau nilai-89, dari tahun 2011 sampai Januari 2012, dan di-identifikasi sebagai Anak berbakat khusus. |
No. | Nama | No.Induk | Keterangan |
---|---|---|---|
1 | Nur Fadia Yulia | 452 | Kelas-3 ;
|
2 | Anneliese Naveeda | 483 | Kelas-3 ;
|
3 | Rafli Firmansyah P | 396 | Kelas-4 ;
|
4 | Dewi Susanti | 330 | Kelas-5 ;
|
5 | Putri Alfa Mei RL | 410 | Kelas-5 ;
|
6 | Artha Mei Fanny Wiharja | 271 | Kelas-6 ;
|
7 | Lilin Nur Indahsari | C | Sudah lulus tahun 2011,
|
Langganan:
Postingan (Atom)